Wednesday, July 26, 2006

 

Penghalang Jawaban Doa

Apakah doa-doa anda masih belum dijawab oleh Tuhan? Pernahkah anda merenungkan apa sebenarnya yang menjadi penghambat dari jawaban atas permintaan-permintaan anda? Saya akan membagikan apa yang saya dapatkan tentang apa saja penghalang anda untuk menerima jawaban doa, yaitu dosa, ketakutan, egois, waktu, dan gangguan. kita akan membicarakan tentang penghalang yang pertama, yaitu dosa.

Wahyu Tuhan mengatakan bahwa tanpa ketaatan tidak ada berkat. Ketidaktaatan terhadap printahNYA adalah sebuah dosa. Mungkin saja kita setia membayar perpuluhan dan persembahan serta mengikuti Persembahyangan, namun jika kita tidak berjalan berdasarkan Perintah Tuhan, kita sudah tidak taat dan berdosa. Mungkin kita menjadi marah pada Tuhan karena Dia tidak menjawab doa kita, tapi jika kita berjalan dalam ketidaktaatan maka kita menghalangi diri kita sendiri untuk menerima berkat.

Dosa tampaknya berkembang dalam 3 tahap, mulai dari Pikiran, Kata-kata, lalu Perbuatan dalam Agama Hindu yang sering kami sebut dengan TRIKAYA PARISUDA. dalam Agama kristen, Alkitab menyatakan, “Sebab seperti orang yang membuat perhitungan dalam dirinya sendiri demikianlah ia.” (Amsal 23:7). Jika pikiran anda dikuasai oleh amarah, iri, dan semacamnya, maka itu merupakan sebuah indikasi dari siapa sebenarnya diri kita, meski kita tidak ingin menjadi seperti figur tersebut (2Kor 10:3-5). Sebagai orang Kristen kita harus berjuang untuk mempertahankan pikiran yang tulus dan sejalan dengan FirmanNya. Filipi 4:8 menantang orang percaya, “Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu”

Jika kita memfokuskan pikiran kita pada Tuhan, kita akan menjadi lebih efektif dalam menjaga pikiran kita tetap murni. Dan karena tujuan kita adalah untuk mencapai MOKSARTHAM JAGADHITA,Orang Kristen mengatakan untuk menjadi seperti Yesus atau barangkali dalam Agama Islam agar seperti Nabi Muhammad SAW, kita harus merenungkan dan menjaga pikiran kita tetap tertuju padaNya. Dan jika kita berjalan dalam ketaatan, kita sudah berada di posisi yang tepat untuk menerima berkat yang kita minta kepadaNya.

Dalam Alkitab menyatakan, “Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya.”. Misalnya, kita meminta berkat keuangan kepada Tuhan, namun jika dalam keseharian kita tetap membicarakan keraguan atau perkataan negatif, kita akan memakan “buah” dari keraguan kita dan menghalangi berkat atau jawaban doa kita sendiri. Perbuatan kita menyatakan apa yang kita hidupi dan terlihat dalam keseharian kita. Banyak orang percaya yang salah persepsi dalam hal ini, yang menganggap bahwa mereka cukup mengatakan kebenaran di depan orang lain sementara di balik pintu mereka tidak melakukan kebenaran. Meski demikian Galatia 6:7-8 menyatakan dengan jelas, “Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu.” Kita tidak dapat menyalahkan orang lain atas kurangnya berkat kita.

Intinya, jika kita menjalani hidup seolah-olah Tuhan tidak maha-hadir dan tidak maha-tahu, maka kita hanya menipu diri kita sendiri. Kekristenan kita tidak hanya tentang kata-kata, tapi tentang perbuatan dan tindakan. Seperti yang dikatakan dalam Yakobus, “Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.” Jika kita menginginkan berkat Tuhan, kita harus hidup sejalan dengan FirmanNya. Jika kita berjalan dalam ketaatan kita akan berada di tempat yang tepat untuk menerima berkatNya.(fis)

Sumber: Carlos Garcia - cbn
dan telah di sesuaikan untuk kita semua, Agama apapun itu........karena semua Agama mengajarkan tentang kebaikan dan untuk menjadi orang baik........


Any Comments or Inputs are welcome

Comments: Post a Comment



<< Home

This page is powered by Blogger. Isn't yours?